Senin, 11 April 2011

paper dsd



PAPER DASAR SENI DAN DESAIN


EVA KURNIATI
5525102763

PENDIDIKAN TATA BUSANA
ILMU KESEJAHTERAAN KELUARGA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2010

Kampus : Jl. Rawamangun Muka, Jakarta 13220
Telp. : (021)4890046, 4893726, 489 3982, Fax.(021)489 3726
E-mail : unj@unj.ac.id,


KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa  yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya  sehingga paper dasar seni dan desain ini dapat diselesaikan.
Tugas ini disusun untuk diajukan sebagai  tugas mata kuliah Etika Komunikasi dengan judul PAPER DASAR SENI DAN DESAIN.
Terima kasih disampaikan kepada Ibu Melly Prabawati dan Ibu Vera Utami selaku dosen mata kuliah Dasar Seni dan Desain yang telah membimbing dan memberikan materi demi lancarnya pembelajaran ini.
Demikianlah tugas paper ini disusun semoga bermanfaat, dan dapat memenuhi tugas mata kuliah Dasar Seni dan Desain.                                                                                

Jakarta, 25 Desember 2010
                                                                                               


Penyusun

                                                                                               









DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
I.                    PENDAHULUAN
II.                  SENI DAN DESAIN
A.      Pengertian Seni
B.      Penggolongan Seni
C.      Tugas Analisis Seni Berdasarkan Media
D.      Pengertian Desain
E.       Penggolongan Desain
F.       Tugas Analisis Desain Struktur dan Desain Hiasan
III.                UNSUR DESAIN
A.      Unsur Garis
B.      Unsur Bentuk
C.      Unsur Tekstur
D.      Tugas Komposisi Garis
E.        Tugas Komposisi Bentuk
F.       Tugas Analisis Tekstur
G.     Unsur Warna dan Value
H.      Tugas Lingkaran Warna
I.        Tugas Value
J.        Tugas Analisis Kombinasi Warna
IV.                Tugas Membuat Bentuk Baru Dengan Bentuk Dasar Geometris
V.                  Prinsip Desain
A.      Prinsip Desain Macam-Macam Prinsip Deasin
B.      Tugas Analisis Prinsip Desain

        DAFTAR PUSTAKA
        LEMBAR PENILAIAN













I.        PENDAHULUAN
Dalam progaram studi pendidikan tata busana, terdapat Mata kuliah dasar seni dan desain ini berisi tentang pengertian dan penggolongan seni, pengertian dan penggolongan desain, unsur desain :  - unsur garis, - unsur bentuk, - unsur tekstur, dan - unsur warna dan value, - benruk baru dengan bentuk dasar geometris, - prinsip desain. Mata kuliah ini sangat diperlukan bagi prodi tata busana karena, dengan adanya mata kuliah dasar seni dan desain ini kita bisa tau bahwa dalam pemakaian warna pada busana diperlukan perpaduan warna yang sesuai dan berkreasi.
Sepanjang sejarah, orang-orang telah membentuk logam, tekstil dan tanah liat menjadi benda-benda yang kedua aktivitas dukungan manusia dan bentuk-bentuk seni ekspresif. Sama seperti hari ini yang relevan, benda-benda seperti meningkatkan lingkungan binaan serta tubuh manusia.
Bahan Seni & Desain menawarkan bidang konsentrasi dalam Perhiasan / Metalsmithing dan Serat. Mata kuliah ini memungkinkan mahasiswa/mahasiswi untuk bekerja baik dari perspektif seni atau desain, dan disusun untuk memberikan kesempatan bagi siswa untuk mencapai potensi kreatif mereka melalui pengembangan konsep, bahasa visual, keterampilan teknis dan ekspresi pribadi.
























II. SENI DAN DESAIN
A.      PENGERTIAN SENI
Dalam Ensiklopedia Indonesia disebutkan bahwa yang disebut seni atau kesenian itu meliputi penciptaan dari segala macam hal atau benda yang karena keindahan bentuknya senang orang melihat atau mendengarnya.
Menurut Achdiat K. Mihardja dalam buku Seni dalam Pembinaan Kepribadian Nasional bahwa seni adalah kegiatan rohani manusia yang merefleksi realitet (kenyataan) dalam suatu karya berkat bentuk dan isinya mempunyai daya untuk membangkitkan pengalaman tertentu dalam alam rohani si penerimanya.
Sementara menurut Thomas Munro, seorang filsuf dan teoris seni dalam Evolution in the Arts, menyatakan bahwa baginya seni adalah alat buatan manusia yang dibuat untuk menimbulkan efek-efek psikologis atas manusia lain yang melihatnya.
Adapun pengertian seni dari sumber lain adalah :
1.       Suatu perasaan/ide yang timbul dari dalam jiwa seseorang terhadap suatu rangsangan dari dalam maupun luar dirinya sebagai pengalaman estetik, yang diungkapkan ke dalam suatu bentuk dengan keterampilan dan teknik tertentu menggunakan media, sehingga menimbulkan perasaan puas bagi dirinya maupun orang lain melalui penginderaannya masing-masing.
2.       Penjelmaan rasa indah yang terkandung dalam jiwa seseorang, dilahirkan dengan perantaraan berbagai media (sarana, bahan dan alat dalam bidang seni), diwujudkan dalam bentuk yang dapat ditangkap oleh indera.
Maka karya seni merupakan hasil ciptaan manusia merupakan luapan perasaan dipadukan dengan pengetahuan dan usaha sehingga lahir dalam bentuk yang konkret dan dapat dirasakan oleh panca indra manusia, mempunyai rasa indah dan menggugah hati.
B.      PENGGOLONGAN SENI
a.       Seni suara
Seni Suara yaitu semua hasil karya seni yang dalam proses penciptaannya menggunakan media suara atau bunyi, yang dapat dinikmati melalui indera pendengaran.
b.      Seni rupa
Seni Rupa yaitu semua hasil karya seni yang dalam proses penciptaanya menggunakan media bentuk/materi dan rupa, yang dapat dinikmati melalui indera penglihatan serta perabaan.
Seni rupa adalah cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang bisa ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan. Kesan ini diciptakan dengan mengolah konsep garis, bidang, bentuk, volume, warna, tekstur, dan pencahayaan dengan acuan estetika.
c.       Seni Tari
Seni tari adalah semua hasil karya seni yang dalam proses penciptaannya menggunakan media gerak manusia dan bersifat audio visual.
Seni Tari merupakan salah satu bentuk kesenian yang memiliki media ungkap atau substansi gerak, dan gerak yang terungkap adalah gerak manusia. Gerak- gerak dalam tari bukanlah gerak realistis atau gerak keseharian, melainkan gerak yang telah diberi bentuk ekspresif.
d.      Seni sastra
Seni Sastra adalah semua hasil karya seni yang bersifat audio dan visual, dimana sastra lisan menggunakan media suara dan sastra tulisan menggunakan media tulisan kata-kata.

e.      SENI (DRAMA)TEATER
Seni Teater adalah istilah lain dari drama, tetapi dalam pengertian yang lebih luas, teater adalah proses pemilihan teks atau naskah (kalau ada) , penafiran, penggarapan, penyajian atau pementasan dan proses pemahaman atau penikmatan dari public atau audience (bisa pembaca, pendengar, penonton, pengamat, kritikus atau peneliti). Proses penjadian drama ke teater disebut proses teater atau disingkat berteater. Teater berasal dari kata theatron yang diturunkan dari kata theaomai(bahasa yunani) yang artinya takjub melihat atau memandang.
Adapun sifat-sifat seni menurut panca indera, adalah:
1.       Audio adalah semua hasil karya seni yang dapat diamati/dinikmati melalui panca indera pendengaran/telinga.
2.       Visual adalah semua hasil karya seni yang dapat diamati/dinikmati melalui panca indera penglihatan/mata.
3.       Audio Visual adalah semua hasil karya seni yang dapat diamati/dinikmati melalui panca indera pendengaran dan penglihatan (telinga dan mata).

Tabel Penggolongan Seni
No
                       Media
                Seni
                     Pelaku
1.
Kata-kata
Sastra
Sastrawan
2.
Suara
Suara
Komponis
3.
Gerak
Tari
Koreografer
4.
Materi
Rupa
Pelukis/desainer
5.
Kata, Suara, Gerak, Materi
Drama
Dramawan














D.Pengertian desain
·         Pola rancangan yang merupakan hasil rumusan pemikiran yang mempertimbangkan beberapa hal, antara lain: bentuk fungsional dan bentuk penampilan benda.
·         Pola rancangan yang menjadi dasar pembuatan suatu benda ( setiap benda buatan dibuat melalui proses perencanaan dan pola rancangan tertentu).
E. Penggolongan Desain
·         Desain Struktural adalah pola rancangan yang memperhitungkan segi-segi bentuk fungsional dan sisi ergonomik (mengacu pada kegunaan benda, struktur bentuk dan konstruksinya, skala ruang, bahan & keawetannya serta segi-segi ergonomik, baik fisik mencakup antropometri yaitu postur & ukuran tubuh manusia, maupun non fisik mencakup persepsi seseorang terhadap karya seni).
·         Desain Dekoratif adalah pola rancangan yang memperhitungkan segi-segi keindahan (daya tarik) dan penampilan benda, dengan tujuan untuk mempertinggi mutu desain struktur.
Desain yang baik adalah desain yang berhasil menampilkan desain struktur dan desain dekoratif secara terpadu dan serasi. (memiliki daya kreasi, daya pakai, daya jual, daya fungsi).
1.       Syarat-syarat Desain
a.       Desain Struktural:
-       Bentuk benda harus disesuaikan secara teliti dengan kegunaan dan fungsi benda tersebut.
-       Ukuran bagian-bagian dari benda pakai disesuaikan secara teliti dengan ukuran bagian-bagian tubuh si pemakai.dan dibuat dari bahan yang sesuai terutamayang langsung bersentuhan dengan benda pakai.
-       Memperhatikan sisi ergonomik (hal yang menyangkut kesesuaian hubungan antara benda pakai dengan kenyamanan dan kebutuhan memakai).
b.       Desain Dekoratif
-       Hiasan harus digunakan secara terbatas (tidak berlebihan), cukup ruang untuk latar belakang yang dapat memberikan efek kesederhanaan.
-       Letak hiasan harus sesuai dengan bentuk strukturnya, sehingga kehadiran benda akan memancarkan kegunaan sekaligus penampilan yang serasi.
-       Bahan untuk hiasan disesuaikan dengan bahan desain strukturnya dan sesuai dengan pemeliharaannya.













III. Unsur Desain
A.      Unsur garis
Pengertian Unsur Desain
Unsur merupakan komponen penyusun suatu benda sedangkan pengertian desain seperti yang diungkapkan oleh Dr. Dudy Wiyancoko, desain adalah upaya kreatif dalam perencanaan dan pembuatan sesuatu yang memiliki kegunaan, dengan mengutamakan prinsip kenyamanan dan pencapaian sesuatu kepentingan tertentu.
Macam-macam Unsur Desain
A.    Unsur Desain Garis
Kata padanan ‘garis’ dalam bahasa Inggris yaitu line yang antara lain mencakup pengertian: A mark used to define a shape or represent a contour’ (The American Heritage Dictionary of the English Language, Third Edition, 1992) yang jelas menunjukkan arti ‘garis’ sebagai tanda pembatas atau garis luar (outline) sebuah obyek.
Susunan Garis Dan Efeknya
  a.Sifat Garis Lurus
1.    Garis lurus tegak memberi kesan keluhuran (vertikal), dan menghasilkan kesan stabil, megah, kuat, tetapi statis dan kaku.
2.    Garis lurus mendatar memberi perasaan tenang (horizontal), akan menghasilkan kesan tenang, damai tetapi pasif.
3.    Garis lurus miring merupakan kombinasi sifat lurus tegak dan sifat lurus mendatar (diagonal), yang mempunyai sifat lebih hidup (dinamis), tetapi tampak tidak seimbang.
b.Sifat Garis Lengkung, garis lengkung memberi suasana luwes, kadang-kadang bersifat riang dan gembira,ringan dinamik serta kuat.
c.sifat garis majemuk merupakan gabungan dari garis lurus dengan garis lengkung, memberi kesan semangat,gairah, tetapiu ada kesan bahaya dan mengerikan.










   
B.      Unsur bentuk
Bentuk merupakan  suatu bidang kecil yang terjadi karena dibatasi oleh sebuah kontur atau garis bisa pula warna. bentuk adalah macam rupa atau wujud sesuatu, seperti bundar elips, bulat segi empat dan lain sebagainya.
Macam-macam bentuk
1.       Bentuk berdasarkan dimensi
a)      Bentuk 2 dimensi.merupakan bentuk yang hanya dapat dilihat dari satu sudut saja, seperti foto, tulisan dibuku dan lain sebagainya.
b)      Bentuk 3 dimensi, merupakan bentuk yang dapat dilihat dan diraba atau dipegang, mempunyai panjang dan lebar, tekstur. Seperti bola, balok, sepatu dan lain sebagainya.            
2.       Bentuk berdasarkan cara membuat
a)      Bentuk geometris, bentuk yang biasanya menggunkan bangun ruang sebagai bentuk dasarnya, sebagai contoh kotak jahit yang bnetuk dasarnya adalah balok.
b)      Bentuk bebas,  bentuk yang tidak terikat oleh bentuk apapun, biasanya bentuk alam seperti pepohonan, bunga dan lain sebagainya.
3.       Bentuk berdasarkan ukuran
a)      Besar
b)      Sedang
c)       Kecil
























C.      Unsur tekstur
1.Pengertian Tekstur
              Tekstur adalah tampilan permukaan (corak) dari suatu benda yang dapat dinilai dengan cara dilihat atau diraba. Pada prakteknya, tekstur sering dikategorikan sebagai corak dari suatu permukaan benda, misalnya permukaan karpet, baju, kulit kayu, dan lain sebagainya. Tekstur merupakan media atau bahan yang nyata kelihatan dari kain dari apa busana itu dibuat. Misalnya ada tekstur kain yang kaku, lembut, halus, kasar, tebal, tipis, tembus terang, mengkilap dan kusam. Secara singkat tekstur itu dapat didefinisikan permukaan sesuatu yang kualitasnya dapat dilihat, bisa diraba, atau dapat dirasakan dan bisa dimanipulasi.
Macam-macam Tekstur
A.    Tekstur yang Mengkilap
Bahan yang mengkilap lebih banyak memantulkan cahaya sehingga    membuat si pemakai lebih kelihatan gemuk. Sebaliknya tekstur yang lebih kusam dapat mengurangi ukuran suatu obyek. Bahan yang mempunyai sifat campuran memantulkan dan menyerap cahaya misalnya beledu. Bahan ini kadang-kadang memantulkan cahaya dan    menyerap cahaya. Beledu yang teksturnya tidak mengkilap tidak mempengaruhi ukuran bentuk badan si pemakai.
B.    Tekstur yang Kasar dan Halus
Bahan yang teksturnya kasar memberi tekanan si pemakaianya kelihatan lebih gemuk, sebaliknya bahan yang lembut tidak mempengaruhi ukuran asalkan tidak mengkilap.
C.      Tekstur yang Kaku
Bahan yang teksturnya kaku dapat menyembunyikan atau menutupi                 bentuk badan yang kaku ini tidak mengikuti bentuk badan, sebaliknya  menampakkan seseorang kelihatan gemuk.
D.      Tekstur yang Lemas
Bahan dengan tekstur lemas bila diterapkan pada siluet H akan memperlihatkan bentuk badan dengan jelas. Akan tetapi, bila bahan lemas ini untuk model dengan kerut-kerut dapat memberi efek gemuk dan luwes.
E.       Tekstur yang Tembus Terang
Walaupun bahan tembus terang ini sering dibuat kerut-kerut atau lipit-lipit, tetapi tidak dapat menutupi kekurangan-kekurangan pada bentuk badan. Bahan tembus terang ini untuk orang yang berbadan gemuk ataupun kurus karena bahan ini akan memperlihatkan garis-garis bentuk badan dengan jelas.






G.Unsur warna dan value
1.           Pengertian Warna
           Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, warna ialah kesan yang diperoleh mata dari cahaya yang dipantulkan oleh benda-benda yang dikenainya, corak rupa seperti, biru dan hijau; kasta golongan: tingkatan (dalam masyarakat). (Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi III, 2002: 75).
           Setiap warna mempunyai tiga sifat yang disebut dimensi atau ruang warna. Tiga dimensi warna tersebut adalah yaitu Hue, Value dan Intensitas. Hue adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan keluarga warna atau nama warna. Keluarga warna terdiri dari warna panas (Merah, Jingga, dan Kuning), dan warna dingin (Biru, Hijau, dan Ungu). Orang selalu menghendaki warna baru. Karenanya selalu memberi nama baru untuk warna setiap musim. Warna baru itu adalah hue yang sama dengan kombinasi yang berlainan. Value adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan nilai gelap terangnya suatu warna, misalnya biru tua dan biru muda. Intensitas adalah kuat atau lemahnya suatu warna, tentang kecerahan dan kekusaman. Warna kusam termasuk warna tenang atau warna dingin. Warna cerah termasuk warna keras.
2. Penggolongan Warna
           Beberapa ahli mengemukakan teori tentang warna seperti Prang, A.H. Munsell, dan Oswald. Teori warna ini perlu dipelajari agar dapat memadukan (mengkombinasikan) warna dengan baik dan benar, sehingga menghasilkan karya yang indah. Anda tentunya pernah melihat suatu karya busana, bordir yang tampak tidak menarik akibat pemilihan warna yang kurang tepat.
3.penggolongan Warna Menurut Ahli Warna
Penggolongan Warna Sistem Prang
Menurut Prang, warna dapat dikelompokkan menjadi lima golongan, yaitu warna primer, sekunder, penghubung/ antara, tersier dan warna kuarter.
Pada tahun 1858, Munsell menyelidiki warna dengan standart warna untuk aspek fisik dan psikis. Berbeda dengan Newton dan Brewster, Munsell mengatakan warna pokok terdiri dari merah, kuning, hijau, biru dan ungu. Sementara warna sekunder terdiri dari warna jingga, hijau muda, hijau tua, biru tua dan nila
Warna merupakan elemen penting dalam semua lingkup disiplin seni rupa, bahkan secara umum warna merupakan bagian penting dari segala aspek kehidupan manusia. Hal tersebut dapat kita lihat dari semua benda yang dipakai oleh manusia, semua peralatan, pakaian, bahkan alam disekeliling kita merupakan benda yang berwarna. Karena begitu penting peranan warna bagi manusia warna sering kali dipakai sebagai elemen estetis, sebagai representasi dari alam, warna sebagai komunikasi, dan warna sebagai ekspresi.
Teori Brewster pertama kali dikemukakan pada tahun 1831. Teori ini menyederhanakan warna-warna yang ada di alam menjadi 4 kelompok warna, yaitu warna primer, sekunder, tersier, dan warna netral. Kelompok warna ini sering disusun dalam lingkaran warna brewster. Lingkaran warna brewster mampu menjelaskan teori kontras warna (komplementer), split komplementer, triad, dan tetrad.
4.Pengertian Kombinasi Warna
           Untuk menghasilkan karya yang indah, warna-warna tersebut dipadukan agar dihasilkan suatu kombinasi warna yang harmoni. Standar warna harmoni dapat menolong seseorang untuk mengkombinasikan warna agar berhasil dengan baik. Standar warna harmoni ini didasarkan pada harmoni dari warna-warna yang bersesuaian dan harmoni dari warna-warna yang kontras.
           Susunan warna harmoni diperlukan dalam seluruh aspek kehidupan manusia seperti pada bidang busana, interior, eksterior dan lain sebagainya. Dalam bidang-bidang tersebut warna adalah hal yang tak dapat terpisahkan dalam membuat sesuatu tampak indah, maka diperlukan kombinasi warna yang sesuai. Ada beberapa macam kombinasi warna antara lain:
Macam – macam Kombinasi Warna
·           Kombinasi warna harmoni dari warna-warna yang bersesuaian
Ada dua macam harmoni yang bersesuaian yaitu : kombinasi warna monokromatis dan kombinasi warna analog.
a.       Kombinasi warna monokromatis
Kombinasi ini menggunakan satu warna atau senada, tetapi berbeda dalam valuenya. Pada pakaian misalnya rok biru tua dikombinasikan dengan blus biru muda, atau gaun ungu muda ikat pinggang dan kerah warna ungu tua. Hitam, putih dan abu-abu dapat digunakan pada setiap kombinasi warnanya yang serasi atau harmoni.
b.      Kombinasi warna analog (analogus)
        Kombinasi analog adalah kombinasi warna yang menggunakan warna warna yang letaknya berdekatan dalam lingkaran warna. Misalnya kuning, kuning-hijau, dan hijau
·         Kombinasi warna kontras/kombinasi warna harmoni dari warna-warna yang kontras :
                Kombinasi harmoni warna-warna kontras adalah kombinasi warna-warna yang letaknya bertentangan/bersebrangan pada lingkaran warna. 
a.       Kombinasi kontras dua warna
Kombinasi kontras dua warna atau komplemen adalah kombinasi warna yang menggunakan warna-warna yang letaknya bertentangan atau bersebrangan dalam lingkungan warna. Warna-warna kontras pada lingkaran warna Prang adalah : Kuning dengan Ungu, Merah dengan Hijau, Biru dengan Jingga dan seterusnya.
b.      Kombinasi kontras segi tiga
Kombinasi kontras segitiga adalah kombinasi warna yang menggunakan tiga warna yang sama jaraknya dalam lingkaran warna, sehingga apabila ketiga warna tersebut dihubungkan akan terbentuk segitiga sama sisi. Misalnya: merah (M), biru (B) dan kuning (K) atau Jingga (J), hijau (H) dan ungu (U) atau kuning-jingga (KJ), biru-hijau (BH) dan Merah Ungu (MU).
c.       Kontras Berpasangan
Kombinasi kontras berpasangan adalah kombinasi yang menggunakan dua pasang warna kontras yang letaknya berdekatan dalam lingkaran warna. Misalnya pada Lingkaran Prang, warna kuning (K) dan U dipasangkan dengan biru ungu (BU) dan kuning hijau (KJ), atau anda dapat mengkombinasikan warna merah (M) dan hijau (H) dipasangkan dengan merah ungu (MU) dan kuning hijau (KH).
d.Kombinasi kontras terbagi
Kombinasi kontras terbagi adalah kombinasi yang menggunakan 3 warna yang letaknya dalam lingkaran warna membentuk segitiga sama kaki. Misalnya pada lingkaran warna Prang, warna kuning (K) dengan biru ungu (BU) dan merah ungu (MU), atau hijau (H) dengan merah ungu (MU) dan merah jingga (MJ), dan seterusnya.

































IV. Bentuk baru
Dengan bentuk dasar geometris


·         Komposisi Bentuk Geometris dan Warna

Pada dasarnya  menambah, mengurangi dan menambah-mengurangi adalah suatu tehnik untuk mendapatkan ragam hias baru dengan cara menghapus atau menambahkan bentuk baru pada suatu bentuk dasar sehingga menghasilkan suatu motif ragam hias baru.
         Bentuk yang biasa dipergunakan dalam tehnik ini adalah bentuk yang terdapat dalam ilmu ukur. Seperti bentuk lingkaran, persegi, elips dan lain sebagainya.





























V. Prinsip desain
1.           Prinsip Desain
           Prinsip desain merupakan pedoman atau cara yang digunakan dalam mengatur unsur desain, sehingga didapat efek tertentu pada setiap desain
2.           Macam-macam Prinsip Desain
a.       Perulangan
        Perulangan adalah cara menyusun unsur desain yang dilakukan berulang-ulang, sehingga diperoleh suatu efek baru pada rancangan.
Macam-macam perulangan:
1)      Perulangan unsur garis/ arah pada bidang.
2)      Perulangan unsur bentuk/ukuran pada bidang.
3)      Perulangan unsur warna pada bidang.
4)      Perulangan unsur tekstur pada bidang.

b.      Peralihan
        Adalah cara mengatur unsur desain secara beralih, bisa pada garis, bentuk, wrna atau tekstur. Misanya besar kecilnya piring makan yang ditumpuk jadi satu hal ini merupakan peralihan bentuk dari besar ke-kecil.
c. Kontras
        Adalah pengaturan unsur-unsur desain dengan cara berlawanan, bisa berlawanan pada garis, tekstur, bentuk dan warna. Perpaduan unsur-unsur secara tajam, pertentangan adalah dinamik dari eksstensi menarik perhatian. Kontras merangsang minat, kontras menghidupakn desain, kontras merupakan bumbu komposisi dalam pencampaiaan bentuk. Akan tetapi perlu diingat bahwa kontras yang berlebih akan merusak komposisi, ramai dan berserakan.
d.     Harmoni
      Apabila unsur desain yang disusun mempunyai persamaan dan persesuaiaan dengan objek yang ada atau benda yang akan dibuat, dilakukan dengan perulangan, peralihan dan kontras. Harmoni atau selaras merupakan perpaduan dari unsur-unsur yang berbeda dekat. Jika unsur-unsur disatukan berdampingan maka akan timbul kombinasi tertentu dan timbulah keserasian atau harmoni.
        Seperti contohnya susunan arsitek klasik yang biasanya menggunakan susunan harmonis, begitu pula pada seni batik, musik dan seni tari klasik tradisional, selalu menggunakan susunan laras atau tata laras.
a. Proporsi/Perbandingan
        Prinsip yang mengatur hubungan unsur desain dalam tata letak yang baik, sehingga mencapai keselarasan yang baik antar keseluruhan unsur desain yang ada. Jadi proporsi tergantung pada tipe dan besarnya bidang, warna, garis, dan tekstur dalam beberapa area.
b.Keseimbangan
        Keseimbangan menurut David A. Lauer adalah tujuan universal dari sebuah komposisi.  Dalam hubungannya dengan keseimbangan suatu gambar, kita cenderung menghubungkan dengan keseimbangan horizontal, sisi kiri dan kanan suatu gambar.
        Ada dua jenis keseimbangan yaitu keseimbangan simetris merupakan bentuk keseimbangan yang paling sederhana.Keseimbangan asimetris berdasarkan pada kesamaan daya tarik pada mata. Penyamaran obyek pada umumnya menarik bagi mata dan menganggapnya sama. Salah satu elemen tersebut adalah perbedaan value. Kontras dari terang dan gelap.
c.Pusat Perhatian
        Dalam Kamus Indonesia-Inggris hal, 123, pusat perhatian dapat dikatakan juga dominasi yaitu istilah dalam bahasa Inggris yang digunakan untuk menterjemahkan kata kerja “domination” yang artinya penjajah. Sementara kata yang memiliki kedekatan arti, misalnya “dominance” artinya keunggulan, “dominant” artinya unggul, istimewa, “domineer” artinya menguasai. Dominasi dapat disebut juga keunggulan, keistimewaan, keunikan, keganjilan, atau kelainan. Setiap karya seni harus memiliki dominasi agar menarik. Dominasi digunakan sebagai daya tarik. Karena unggul, istimewa, unik, ganjil, maka akan menjadi menarik atau menjadi pusat perhatian. Jadi dominasi bertugas sebagai pusat perhatian dan daya tarik.
d.Irama
        Dalam bahasa Jawa irama berasal dari kata wirama, sementara bahasa Sunda irama adalah wirahma, dan dalam bahasa Yunani irama adalah rhutmos. Artinya gerak berukuran, ukuran perbandingan, berkerabat dengan kata rhein yang artinya mengalir (Ensklopedia Indonesia, 1479). Maka irama dalam hal ini dapat diartikan gerak yang berukuran atau teratur dan mengalir. Dalam seni rupa dapat berupa perubahan intensitas per-ulangan dalam keberkalaan bentuk (besar-kecil, tinggi-rendah, panjang-pendek), keberkalaan warna (panas-dingin, tua-muda, cemerlang-suram), keberkalaan ruang atau kedudukan (atas-bawah, kanan-kiri, muka-belakang), keberkalaan arah (vertikal-diagonal-horizontal), dan keberkalaan gerak (repetisi-transisi-oposisi).
        Prinsip irama sesungguhnya merupakan hukum “hubungan pengulangan” unsur rupa: bentuk raut, ukuran, arah, warna, value, tekstur, kedudukan, gerak, jarak dan lain-lain. Tiga kemungkinan “hubungan pengulangan” unsur-unsur rupa yang dapat membentuk atau melahirkan jenis-jenis irama tertentu, yaitu:
1)          Repetisi: adalah hubungan pengulangan dengan ekstrim kesamaan pada semua unsur-unsur rupa yang digunakan, hasilnya monoton.
2)          Transisi: adalah hubungan pengulangan dengan perubahan-perubahan dekat atau variasi-variasi dekat pada satu atau beberapa unsur-unsur rupa yang digunakan, hasilnya harmonis.
3)          Oposisi: adalah hubungan pengulangan dengan ekstrim perbedaan pada satu atau beberapa unsur-unsur rupa yang digunakan, hasilnya kontras
                               

Daftar Pustaka
Chodijah, Seni dan Desain Dalam Kerumahtanggaan, team penulisan IKIP        Jakarta: 1984.
Darmaprawira, Sulasmi WA, Warna (Teori dan Kreativitas Pengunaannya)             Edisi ke-2, ITB, Bandung: 2002.
Ita A. Mamdy dan Miss M. Jalins, Unsur Pokok Seni Pakaian, CV. Miswar,        Jakarta: 1980.
Maitland Grave, The Art of Color and Design, Mc Graw Hill Book Company     Inc, New York: 1954.
-------------------, Color Fundamental, Mc Graw Hill Book Company Inc, New      York: 1958.
Sp, Soedarso, Trilogi Seni (Penciptaan Eksistensi dan Kegunaan Seni). Badan Penerbit ISI Yogyakarta,Yogyakarta: 2006.
Sipahelut, Atisah Uzhara dan Petrussumadi, Dasar-Dasar Desain, Depdikbud,     Jakarta: 1979
Suardi, Dedy, Komposisi Warna, Rosdakarya, Bandung: 2000.
Uzhara, Atisah, Dasar-Dasar Desain, Dept. Pendidikan dan Kebudayaan                 Jakarta:1979.
Wisri A.Mamdy, Modul 1: Dasar Seni Dan Desain, 1986.
----------------------------- 2: Unsur-unsur Desain, 1986.
----------------------------- 3: Unsur Warna, 1986.
----------------------------- 5: Prinsip Desain, 1986.
Majalah Bazar, 2005.
Majalah Her world,2005


LEMBAR PENILAIAN

1.       SISTIMATIKA PENYUSUNAN PAPER         =
2.       URAIAN MATERI                                              =
3.       IDE/KREATIVITAS                                             =
4.       PENYELESAIAN                                                  =


Tidak ada komentar:

Posting Komentar